1Komik Edukasi Komik edukasi bisanya berfungsi sebagai hiburan dan sebagai media edukatif 2. Komik Promosi (Iklan) Komik jenis ini digunakan dibuat untuk keperluan promosi sebuah produk. 3. Komik Wayang Komik wayang merupakan komik yang isi ceritanya tentang cerita perwayangan seperti Mahabharata, Ramayana, dan lain sebagainya. 4. Komik Silat
Media pembelajaran adalah sarana prasarana dalam menyampaikan materi pembelajaran ke peserta didik. Penentuan media pembelajaran sangat penting agar memotivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta sebab itu pada saat pembelajaran jarak jauh maka diperlukan media pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Salah satu media yang sering digunakan adalah media visual seperti Komik. Komik merupakan media visuak yang menggabungkan gambar dan kata menjadi sebuah alur cerita dan sangat diminati oleh segala usia karena mudah dipahami dan menarik bagi mereka. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Komik Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Christina Indah Metanoia Sihombing Pendidikan Vokasinal Konstruksi Bangunan ChristinaIndahMS_1503618006 Media pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang sering dianggap sebagai alat atau sarana prasana dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Media pembelajaran mempunyai peran penting yaitu memingkatkan dan memotivasi peserta didik dalam memahami materi Listiyani, I. M. & Widayati, A. 2012 PRATIWI, W. & Kurniawan, R. 2013 Purnamasari, H., dkk. 2018 Apriansyah, M. R., dkk. 2020. Komik adalah media grafis atau media visual yang penggabungan dari bentuk/gambar, kata-kata ataupun pengilustrasian dari sebuah materi atau alur cerita yang dimana pembaca dapat membacanya dengan pemahaman dan perasaan dari pembaca sendiri. Ambaryani, G. 2017 Ayu, N. R., dkk. 2019 Issa, S. 2018. Selain itu, komik dapat membantu peserta didik serta pendidik untuk mengekspor berbagai kreativitas dan berpikir kritis Krusemark, R. 2016 Merkt, M., Weigand, S., Heier, A. & Schwan, S. 2011. Komik juga banyak diminatin oleh segala tingkatan pendidikan dan segala umur serta banyak yang memilih untuk membaca komik dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya Septiana, F. E. W., dkk. 2015 Saputra, A. D. 2015. Alasan utama yang menguatkan pemilihan komik menurut kutipan Josh Elder dalam Nawi, A. & Mardiyah, S. 2016335 yaitu dengan istilah “3E” 1 Engangement/Keterlibatan, dimana pembaca mengambil peran aktif dalam memahami makna dari teks dan gambar serta alur cerita yang dibuat. 2 Efficiency/Efisiensi, dimana format yang ada didalam komik dapat menyampaikan informasi dalam waktu yang singkat dan efektif. 3 Effectiveness/Efektivitas, dimana dalam pengelolahan komik dapat meningkatkan daya ingat dan transfer belajar lebih baik. Desain dari komik dapat bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan dari berbagai tingkat pendidikan. Beberapa langkah dalam mendesain komik pendidikan antara lain 1 Mengidentifikasi target yang akan membaca atau memahami isi komik tersebut, 2 Pengidentifikasian warna yang sesuai dengan selera dari tingkatan pendidikan, 3 Pembuatan skenario yang dimulai dari tema dan alur sesuai, Budiarti, W. N. & Haryanto, H. 2016. Kelebihan komik dengan media pembelajaran lain 1 Komik dapat membangkitkan persentase membaca, 2 Memotivasi peserta didik karena media visual yang menarik-menarik, 3 Komik membuat peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif Merkt, M., dkk. 2011 Toh, T. L., dkk. 2017 Krusemark, R. 2016. Kekurangan komik dengan media pembelajaran lain antara lain 1 Komik hanya menggunakan media visual sehingga peserta didik yang mengerti melalui audio akan memilih animasi sebagai media pembelajarannya, 2 Komik dapat membuat rasa bosan dengan dunia nyata Lin, S. F., dkk. 2015 Merkt, M., dkk. 2011 Wang, P. Y., dkk. 2011 Implikasi komik dari berbagai penelitian yang menggunakannya sebagai media pembelajaran sangat baik dan fleksibel, selain itu dapat diimplikasikan di berbagai jenjang tingkatan pendidikan dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi dan dapat dimplikasikan keseluruh usia Harbi, A. 2016 Wallner, L. 2017 Fang, N. 2012. Daftar Pustaka Ambaryani, G. S. A. 2017. PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK UNTUK EFEKTIFITAS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi JPSE, 31, 19–28. Apriansyah, M. R., Sambowo, K. A., & Maulana, A. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Video Berbasis Animasi Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, 91, 8–18. Ayu, N. R., Arthur, R., & Neolaka, A. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Komik pada Konstruksi Bangunan. Jurnal Pensil, 81, 40–46. Budiarti, W. N., & Haryanto, H. 2016. Pengembangan Media Komik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas Iv. Jurnal Prima Edukasia, 42, 233. Fang, N. 2012. Using Computer Simulation and Animation to Improve Student Learning of Engineering Dynamics. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 56Ictlhe, 504–512. Harbi, A. 2016. He isn ’ t an animal , he isn ’ t a human ; he is just different ’ exploring the medium of comics in empowering children ’ s critical thinking. Journal of Graphic Novels and Comics, 0000, 1–14. Issa, S. 2018. Comics in the English classroom a guide to teaching comics across English studies. Journal of Graphic Novels and Comics, 94, 310–328. Krusemark, R. 2016. Comic books in the American college classroom a study of student critical thinking. Journal of Graphic Novels and Comics, 00, 1–20. Lin, S. F., Lin, H. shyang, Lee, L., & Yore, L. D. 2015. Are Science Comics a Good Medium for Science Communication? The Case for Public Learning of Nanotechnology. International Journal of Science Education, Part B Communication and Public Engagement, 53, 276–294. Listiyani, I. M., & Widayati, A. 2012. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa Sma Kelas Xi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 102, 80–94. Merkt, M., Weigand, S., Heier, A., & Schwan, S. 2011. Learning with videos vs. learning with print The role of interactive features. Learning and Instruction, 216, 687–704. Nawi, A., & Mardiyah, S. U. K. 2016. PENGEMBANGAN KOMIK EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN. 22, 333–342. Ogier, S., & Ghosh, K. 2018. Exploring student teachers’ capacity for creativity through the interdisciplinary use of comics in the primary classroom. Journal of Graphic Novels and Comics, 94, 293–309. PRATIWI, W., & Kurniawan, R. 2013. Penerapan Media Komik Sebagai Media Pembelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 3 Ponorogo. Jurnal Pendidikan Ekonomi JUPE, 13, 1–16. Purnamasari, H., Siswoyo, S., & Serevina, V. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran E-Komik Pada Materi Dinamika Rotasi. VII, SNF2018-PE-29-SNF2018-PE-35. Saputra, A. D. 2015. Aplikasi Komik sebagai Media. M U a D D I B, 05ISSN 2088-3390, 01. Septiana, F. E. W., Syafi’i, W., & Darmadi. 2015. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran IPA Kelas VII SMP pada Materi Pokok Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan. 1–12. Toh, T. L., Cheng, L. P., Ho, S. Y., Jiang, H., & Lim, K. M. 2017. Use of comics to enhance students’ learning for the development of the twenty-first century competencies in the mathematics classroom. Asia Pacific Journal of Education, 374, 437–452. Wallner, L. 2017. Speak of the bubble – constructing comic book bubbles as literary devices in a primary school classroom literary devices in a primary school classroom. Journal of Graphic Novels and Comics, 0000, 1–21. Wang, P. Y., Vaughn, B. K., & Liu, M. 2011. The impact of animation interactivity on novices’ learning of introductory statistics. Computers and Education, 561, 300–311. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this paper discusses the use of comics in teaching mathematics in the secondary mathematics classroom. We explicate how the use of comics in teaching mathematics can prepare students for the twenty-first century competencies. We developed an alternative teaching package using comics for two lower secondary mathematics topics. This alternative teaching package consists of 1 several sets of comic strips expounding all related mathematical concepts in a lively way; 2 tiered practice questions for learning reinforcement; and 3 a set of proposed lesson outlines with suggestions on how to use the comics for mathematics teaching. We also report how one of the teachers in our study used this teaching package in her mathematics lessons. Her lessons were video-recorded and 11 students were interviewed to help us understand how the mathematics comics lessons were enacted and the students’ perception of comics as instruction. We identified instances in which the teacher tweaked the provided resource to further enhance student learning and incorporated elements of the twenty-first century competencies during her lessons. Through selected student interviews, we also identified instances in which students commented on their gain from the new approach from the perspective of the twenty-first century competencies. Susan OgierKerenza GhoshThe place of arts within primary education is under constant pressure for a variety of reasons, but never more so than under the current political and educational climate in schools in England, where teachers must ensure that children are able to meet test criteria in core’ subjects. Time in the curriculum for learning experiences that children enjoy, which enable them to develop their imagination and creative abilities, can be squeezed almost to non-existence in some English schools. Using materials such as comics, that are understood to be enjoyed by children but are essentially seen by adults as leisure pursuits, can be an innovative way to motivate and inspire children’s learning across the curriculum. For undergraduate student teachers on a Primary Initial Teacher Education course at a university in London, UK, the opportunity to experience children’s learning in and through arts subjects, alongside literacy, is seen as fundamental to their own self-development as creative teachers of the future. This article will explore the potential of comics as a medium for learning in art and literacy, and show how one group of student teachers developed confidence in their own creative capacity through devising and implementing a cross-curricular project based on comics. Lars WallnerThis article investigates teachers’ and pupils’ use of speech and thought bubbles in a classroom literacy project involving comics. Through studying video data on naturally occurring classroom interaction whereby participants in Grade 3 ages 9–10 talk about bubbles, the aim of this article is to increase knowledge of how bubbles are constructed as devices of literacy. The analysis focuses on the action-oriented aspects of discursive psychology emphasis, word repetition, uptake and the use of signs, symbols, and text in the comics. Results show how participants negotiate combinations of shapes, symbols and text to construct common knowledge concerning bubbles. Furthermore, teachers use pupils’ drawn bubbles, adding to them a variety of multimodal expressions, thereby illustrating how narrative focalization and character prosody are constructed in the reading of comics. The study of how bubbles are constructed contributes to a larger theme of studying classroom instruction using comics as resources for doing books possessing the features of humour, narrative, and visual representation are deemed as a potential medium for science communication; however, empirical studies exploring the effects of comics are scarce. The purposes of this study were to examine and compare the impacts of a comic book and a text booklet on conveying the concepts of nanotechnology and to investigate public perceptions of using comics as a tool for science communication. A mixed-methods quasi-experimental design was used to explore these central issues. Three instruments were adopted to assess public knowledge of nanotechnology, public attitudes towards nanotechnology, and public emotional perceptions of learning science. Furthermore, 7 short-answer questions accompanying the posttest as well as interviews were administered to enrich the instrument results. The proportional stratified sampling method was used to recruit more than 300 adults as a pool of participants. Finally, the responses of 194 participants who completed the instruments were analysed. The results indicated that the comic book significantly promoted laypeople's knowledge of and attitudes towards nanotechnology as did the text booklet. It is noted that the comic book increased the participants' interest in and enjoyment of learning, while the text booklet decreased their interest and enjoyment. More comic readers were interested in learning nanotechnology via comics than text readers were interested in learning via text. Although there was no significant difference between the 2 media in the aspects of knowledge and attitude, the results of emotional perceptions imply that science comics have the potential to develop laypeople's ongoing interest and enjoyment for learning science by reading Mei Listiyani Ani WidayatiPenelitian ini bertujuan 1 Mengembangkan komik sebagai media pembelajaranakuntansi untuk siswa SMA kelas XI; 2 Mengetahui kelayakan komik akuntansi berdasarkanpenilaian ahli materi, ahli media dan guru akuntansi; 3 Mengetahui pendapat siswa mengenaimedia pembelajaran berbentuk komik akuntansi 4 Mengetahui dampak penggunaan komikakuntansi pada pembelajaran akuntansi SMA Kelas XI melalui nilai tes siswa untuk kompetensipersamaan dasar ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan Research andDevelopment dalam pembelajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Atas. Modelpengembangan yang diterapkan terdiri atas; 1 tahap analisis kebutuhan, 2 tahap desainproduk, 3 tahap produksi, 4 tahap validasi dan evaluasi, 5 tahap revisi, 6 tahap uji cobaproduk, serta 7 tahap analisis dan revisi akhir. Tahap validasi dilakukan dengan validasiproduk yang dilakukan oleh ahli materi akuntansi, ahli media pembelajaran dan praktisipembelajaran akuntansi SMA yaitu guru akuntansi SMAN I Candimulyo. Produk yangdikembangkan diujicobakan pada 24 siswa kelas XI SMAN 1 Candimulyo. Pengumpulan datadilakukan dengan angket dan tes. Angket kelayakan untuk ahli dan praktisi, angket pendapatdan soal tes ditujukan kepada penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbentuk Komik Akuntansiini sangat layak untuk digunakan, terbukti dengan skor penilaian oleh ahli materi denganjumlah 131,11 atau sebesar 87,54% sangat baik, skor penilaian ahli media jumlah 105,50 atausebesar 92% sangat baik dan skor penilaian oleh praktisi pembelajaran dengan jumlah 169atau sebesar 99,39% sangat baik. Pada ujicoba lapangan pembelajaran dengan menggunakankomik akuntansi, berhasil meningkatkan rata-rata nilai test siswa dari 51,88 manjadi 92, demikian, media pembelajaran berbentuk komik ini sangat layak digunakan untukpembelajaran akuntansi di SMA Kelas Kunci Komik Akuntansi, Media Pembelajaran, Persamaan Dasar Alumni Renee KrusemarkAmerican college literature classes often have objectives and outcomes to address needed real-world skills, such as critical thinking, but the methods to teach and measure these skills has been considered outdated. Comic books, as a type of multimodal literature, are perceived to connect to real-world reading and writing better than traditional text-only’ literature; furthermore, comic books are gaining educational merit as their use in the classroom has increased in the twenty-first century. Using a mixed-method embedded design, this study explored how comic books engage critical thinking in a group N = 17 of American college literature students and how this critical thinking compared to critical thinking engagement in traditional no images literature. The study suggests that comic books engage student critical thinking at levels equal to or greater than traditional no images complementary studies, one in the laboratory and one in the field, compared the usage patterns and the effectiveness of interactive videos and illustrated textbooks when German secondary school students learned complex content. For this purpose, two videos affording different degrees of interactivity and a content-equivalent illustrated textbook were used. Both studies showed that in contrast to previous studies working with non-interactive videos, the effectiveness of interactive videos was at least comparable to that of print, probably due to the possibilities provided for self-regulated information processing. It was shown that the interactive features of the videos were used spontaneously. However, features enabling micro-level activities, such as stopping the video or browsing, seemed to be more beneficial for learning than features enabling macro-level activities, such as referring to a table of contents or an index. This finding is explained by students’ misconceptions about the use of features enabling macro-level WangBrandon K. Vaughn Min LiuThis study examined the impact of animation interactivity on novices’ learning of introductory statistics. The interactive animation program used in this study was created with Adobe Flash following Mayer’s multimedia design principles as well as Kristof and Satran’s interactivity theory. This study was guided by three main questions 1 Is there any difference in achievement improvement among students who use different interactive levels of an animation program? 2 Is there any difference in confidence improvement among students who use different interactive levels of an animation program? 3 Is there any difference in program perception among students who use different interactive levels of an animation program?Penerapan Media Komik Sebagai Media Pembelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 3 PonorogoW PratiwiR KurniawanPRATIWI, W., & Kurniawan, R. 2013. Penerapan Media Komik Sebagai Media Pembelajaran Ekonomi Di Sma Negeri 3 Ponorogo. Jurnal Pendidikan Ekonomi JUPE, 13, 1-16.
Terjemahanfrasa JUGA DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI SARANA dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "JUGA DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI SARANA" dalam kalimat dengan terjemahannya: Juga dapat berfungsi sebagai sarana penyebaran( untuk menyebar luas).
ArticlePDF AvailableAbstractComics are one of the most effective promotional media because they have pictures, text and storylines. The present development of comics is not only made through conventional processes but can also be done in digital processes. This comic gain is taken to carry out the promotion process. The development of the internet today is very rapid. With the help of internet use it can allow an individual to interact with other individuals without any distance limitations. Social media is one of the developments in digital technology that makes it easy for someone to communicate with people without the distance of their location. Social media is an effective publication tool in the publication of comics that contain promotional content so that messages can be received by the wider community. Comics have various types according to their needs, and one of them is the Comic Strip. In the Comic Strip is an effective choice in carrying out a promotional activity. Stripm comics are a type of comic that only consists of a few panel images. However, when viewed in terms of its contents, this comic has revealed the idea of complete content. With the advantages of Comics and social media, comic publications on social media are one of the effective choices in making a promotion. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Nawala Visual 1 JURNAL NAWALA VISUAL Vol. 1 No 1 - Mei 2019 p-ISSN 2684-9798, e-ISSN 2684-9801 Available Online at KOMIK SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI PROMOSI DALAM MEDIA SOSIAL Gede Lingga Ananta Kusuma Putra1, Gede Pasek Putra Adnyana Yasa2 1,2Program Studi Desain Komunikasi Visual, Sekolah Tinggi Desain Bali e-mail 14vielink pasekputra 2 Received Januari, 2019 Accepted April, 2019 Publish online Mei, 2019 Comics are one of the most effective promotional media because they have pictures, text and storylines. The present development of comics is not only made through conventional processes but can also be done in digital processes. This comic gain is taken to carry out the promotion process. The development of the internet today is very rapid. With the help of internet use it can allow an individual to interact with other individuals without any distance limitations. Social media is one of the developments in digital technology that makes it easy for someone to communicate with people without the distance of their location. Social media is an effective publication tool in the publication of comics that contain promotional content so that messages can be received by the wider community. Comics have various types according to their needs, and one of them is the Comic Strip. In the Comic Strip is an effective choice in carrying out a promotional activity. Stripm comics are a type of comic that only consists of a few panel images. However, when viewed in terms of its contents, this comic has revealed the idea of complete content. With the advantages of Comics and social media, comic publications on social media are one of the effective choices in making a promotion. Key words Comics, Communication, Promotion, Social Media Komik merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif karena didalamnya memiliki gambar, teks dan alur cerita. Adanya perkembangan zaman sekarang ini komik tidak hanya dibuat melalui proses konvensional namun juga dapat dilakukan dalam proses digital. Keuntungan komik inilah yang diambil untuk melakukan proses promosi. Perkembangan internet zaman sekarang ini sangat pesat. Dengan bantuan penggunaan internet dapat memungkinkan seorang individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya tanpa ada batasan jarak. Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi digital yang memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang banyak tanpa adanya batas jarak lokasi mereka berada. Media sosial merupakan sarana publikasi yang efektif dalam melakukan publikasi komik yang berisi muatan promosi agar pesan yang disampaikan dapat diterima masyarakat luas. Komik memiliki berbagai jenis sesuai kebutuhannya, dan salah satunya adalah komik strip. Komik strip merupakan pilihan Jurnal Nawala Visual 2 yang efektif dalam melakukan sebuah kegiatan promosi. Komik strip merupakan jenis komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja. Akan tetapi jika dilihat dari segi isinya komik ini telah mengungkapkan gagasan isi yang utuh. Dengan adanya keuntungan dari komik dan media sosial, maka publikasi komik dalam media sosial merupakan salah satu pilihan yang efektif dalam melakukan sebuah promosi. Kata Kunci Komik, Komunikasi, Promosi, Media Sosial PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan internet saat ini sangat membantu dalam kehidupan manusia. Melalui bantuan internet dapat memungkinkan seorang individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya tanpa ada batasan jarak. Hadirnya kemajuan teknologi ini banyak orang menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan. Internet dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti hiburan, permainan, informasi, serta dapat juga sebagai media promosi. Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi digital yang menggunakan internet untuk memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang banyak tanpa batas jarak lokasi mereka berada. Membuat banyak orang menyukai, bahkan hampir semua orang memiliki serta menggunakan media sosial. Oleh karena banyak keuntungan dari penggunaan media sosial, sehingga membuat orang dapat menampilkan portofolio, sebuah sosialisasi dan promosi produk maupun jasa dalam media sosial. Media sosial dapat dikatakan sebagai media online karena dalam penggunaannya membutuhkan internet. Di dalam media sosial interaksi tidak hanya melalui tulisan, namun interaksi dapat juga dilakukan dengan menggunakan visual dan video. Oleh karena itulah banyak orang memanfaatkan media sosial dengan berbagai kebutuhan. Banyaknya kemudahan yang didapat dengan menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi, membuat banyak orang melakukan kegiatan promosi didalamnya. Hal ini membuat seseorang harus memiliki ide yang lebih kreatif dalam melakukan promosi dengan menggunakan media sosial. Komik merupakan salah satu pilihan dalam upaya melakukan kegiatan komunikasi didalam dunia digital, yang isinya sebuah promosi dengan menggunakan media sosial. Ketertarikan masyarakat terhadap komik khususnya di Indonesia cukup besar, semua itu terlihat dari banyaknya impor komik yang datang ke Indonesia. Dalam Komik tersaji gambar yang menarik dengan kombinasi teks-teks yang mudah untuk dipahami dan dimengerti. Jenis Komik ada bermacam-macam, seperti halnya buku komik, komik strip dan webcomic. Dalam pemanfaatan sekarang ini, Komik tidak hanya berfungsi sebagai hiburan saja, namun dalam sebuah cerita komik juga dapat tersirat promosi didalamnya. Pemanfaatan komik sebagai salah satu media promosi dalam dunia digital tidak lepas dari kemudahan penggunaan internet dan banyaknya pengguna sosial media. Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berkomunikasi dengan komik dan memberikan alternatif kegiatan promosi dalam dunia digital melalui penggunaan media sosial. Fokus analisis yaitu pada beberapa visual komik di sosial media instagram yang digunakan sebagai promosi. Studi ini menggunakan teori komunikasi yang dikemukakan oleh Ngalimun. Komunikasi pada umumnya dilakukan secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi merupakan suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya [1]. Data penelitian berupa visual komik yang diperoleh melalui beberapa akun media sosial instagram. Jurnal Nawala Visual 3 METODE PENELITIAN Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif interpretatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis visual pada beberapa media sosial. Data yang diperoleh direduksi dan dianalisis berdasarkan keilmuan desain komunikasi visual. HASIL DAN PEMBAHASAN Komunikasi Promosi Dalam Media Komik Dalam Desain Komunikasi Visual, melakukan kegiatan promosi merupakan salah satu bidang keahliannya. Namun agar informasi tersampaikan dengan baik terhadap konsumen yang akan dituju, maka diperlukan sebuah komunikasi yang baik. Oleh karena itu perlu dipahami lebih mendalam mengenai pengertian dari komunikasi agar dalam menciptakan sebuah media promosi, baik dalam media konvensional maupun digital, informasi yang disampaikan diterima dengan konsumen secara utuh. Komunikasi adalah pengiriman pesan dari A ke B dari satu orang ke orang lain yang memusatkan perhatian pada istilah yang terkait dengan proses pengiriman pesan seperti medium, saluran, pengirim, penerima, gangguan, dan feedback [2]. Untuk menyampaikan suatu pesan agar informasi yang disampaikan sesuai dengan apa yang diterima oleh target audiens, maka diperlukan sebuah komunikasi yang baik. Menurut Ngalimun, ada beberapa karakteristik komunikasi yaitu, komunikasi adalah suatu proses, komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat, komunikasi bersifat simbolis, komunikasi bersifat transaksional, komunikasi menembus faktor ruang dan waktu [1]. Dalam ilmu komunikasi, komunikasi memiliki beberapa tingkatan. Dalam menganalisis komik sebagai sarana promosi dalam media sosial, tingkatan komunikasi yang sesuai adalah tingkatan komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara yaitu komunikasi massa, dan komunikasi langsung. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV dan lain-lain. Selanjutnya adalah komunikasi langsung atau tanpa melalui media massa seperti ceramah, pidato di lapangan terbuka [1]. Pemanfaatan komunikasi dengan masyarakat luas merupakan komunikasi paling sesuai dilakukan dalam upaya promosi melalui komik pada media sosial. Untuk membuat target audiens dapat menerima pesan ataupun informasi dengan baik, diperlukan sebuah komunikasi yang baik. Penggunaan media komik sebagai sarana penyampaian pesan, adalah berkomunikasi selain melalui visual gambar, komunikasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan balon kata. Gambar 1. Contoh bentuk balon kata dalam Komik [Sumber Imam Santoso, 2018] Penggunaan balon kata dalam komik dapat memudahkan dalam mengkomunikasikan suatu pesan yang terkandung. Dalam penerapan bentuk balon kata juga disesuaikan dengan intonasi dalam membacanya. Hal tersebut membuat informasi lebih mudah untuk dimengerti oleh audiens. Dalam kegiatan promosi dapat menggunakan berbagai media, agar sebuah promosi menjadi lebih menarik. Tentunya dalam melakukan kegiatan promosi akan ada feedback yang diharapkan berupa materi. Seiring dengan perkembangan zaman, memudahkan untuk setiap individu melakukan kegiatan promosi untuk menjual produk atau jasa yang dimiliki, sehingga hal tersebut menuntut kreativitas dalam melakukan promosi, yang tidak terbatas pada media konvensional saja. Menurut Wallach, media dapat dikatakan sebagai pembentuk constructors atau shapers, yaitu keyakinan Jurnal Nawala Visual 4 bahwa isi yang disebarkan oleh media memiliki kekuatan untuk memengaruhi masa depan masyarakat [3]. Perspektif ini memfokuskan pada cara-cara media memengaruhi masyarakat. Isi sajian media setidaknya menyiratkan konstruksi pesan dibangun oleh professional media dan pemilik modal. Dari isi sajian pesan mengandung suatu wacana pembentukan ideologi yang memiliki makna dan kepentingan politik, ekonomi, sosial dan budaya [4]. Promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut pada akhirnya dapat melakukan pembelian. Tujuan promosi adalah 1. Untuk menyebarluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen yang potensial 2. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen tersebut 3. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan 4. Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan produk kompetitor 5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 6. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk Dalam melakukan kegiatan promosi, tidak menutup kemungkinan penjualan tidak hanya berupa produk saja, melainkan jasa juga dapat ditawarkan. Inti dari kegiatan promosi adalah adanya feedback yang diinginkan berupa materi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk dapat menjalankan promosi dengan baik maka perlu memahami dan mengetahui jenis-jenis promosi agar kegiatan promosi dapat berjalan secara efektif. Jenis-jenis promosi yang ada yaitu promosi secara fisik, promosi melalui media tradisional, dan promosi melalui media digital. Promosi secara fisik merupakan kegiatan promosi yang dapat diadakan di lingkungan fisik. Biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, bazar, festival, konser, dan semacamnya. Promosi melalui media tradisional merupakan jenis promosi melalui media tradisional seperti via media cetak yaitu koran, majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan televisi, serta media di luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame atau papan billboard. Sedangkan promosi melalui media digital yaitu jenis promosi melalui media digital yang mencakup media internet dan social media atau jejaring sosial. Media sosial adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat produk atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop [5]. Menggunakan komik sebagai sarana promosi, membuat sebuah promosi lebih mudah dimengerti dan lebih dapat menarik perhatian konsumen. Walaupun komik hanya berupa image diam, namun didalam komik dapat menyuguhkan sebuah cerita yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan promosi. Sebuah unsur promosi yang terkandung didalam komik dapat diterapkan melalui beberapa cara, baik diterapkan diluar cerita atau panel komik, maupun berada dalam cerita komik tersebut. Gambar 2. Penerapan Promosi diluar panel Komik [Sumber Instagramdigidoy, 2018] Dalam promosi komik di atas, logo perusahaan diterapkan diluar pojok kiri dari cerita komik. Tujuannya adalah tidak mengganggu cerita komik yang disajikan namun tetap tersisipkan promosi dalam penampilannya. Jurnal Nawala Visual 5 Gambar 3. Penerapan promosi dalam cerita komik secara langsung [Sumber Instagramlakupon, 2018] Sebuah kegiatan yang menggunakan komik, dapat langsung diterapkan dalam cerita komik. Keuntungan dari penggunaan promosi seperti ini adalah ketika audiens membaca atau mengikuti cerita komik maka secara tidak langsung informasi promosi yang terkandung dalam komik telah tersampaikan. Dengan menggunakan penerapan promosi langsung dalam cerita komik, sebuah promosi dapat langsung menampilkan keunggulannya yang ditampilkan dalam setiap adegan yang berada di komik. Kesesuaian Jenis dan Penggunaan Panel Komik Untuk Kebutuhan Promosi Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak dan diterbitkan di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri [6]. Komik merupakan suatu cerita yang berupa kumpulan-kumpulan gambar yang diberi keterangan teks untuk penjelasan ceritanya. Dalam bidang pendidikan komik dapat digunakan sebagai bahan ajar atau media pembelajaran. Adapun bahan ajar yang jalan ceritanya seperti komik yang menuangkan cerita tentang potensi lokal daerah disebut dengan local wisdom education. Menentukan panel ibaratnya juga menentukan bagaimana pembaca diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam menafsirkan antar panel tersebut. Antara kedua panel atau bingkai itu terdapat salah atau gang. MCloud menyebut sebagai closure. Closure adalah penghubung antara perpindahan waktu, ruang dan gerak. Bagaimanapun bentuk panel, baik standar kotak atau dibuat diagonal atau tidak diberi bingkai sama sekali dan sebagainya, tentu harus memiliki maksud dan tujuannya disamping sebagai seni itu sendiri. Pertalian ide dan gagasan dalam komik memiliki beberapa unsur yaitu, waktu ke waktu, aksi ke aksi, subyek ke subyek, adegan ke adegan, aspek ke aspek, dan non sequitur [7]. Gambar 4. Contoh Panel Dalam Komik [Sumber Imam Santoso, 2018] Penggunaan panel dalam komik harus dikonsepkan terlebih dahulu. Tujuannya agar dalam penciptaan komik, memiliki kesatuan dan informasi yang disampaikan lebih jelas. Dalam penciptaan komik promosi, tidak ditentukan dalam penggunaan panelnya, karena yang diutamakan isi cerita dan informasi promosi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh target audiens. Untuk efektivitas kegiatan promosi melalui media komik, perlu mengetahui jenis-jenis komik. Sama seperti halnya dengan berbagai jenis genre sastra anak yang lain, komik juga terbagi kedalam beberapa kategori-kategori. Berdasarkan segi bentuk penampilan atau kemasan, komik dibedakan menjadi 4 jenis yaitu komik strip, komik buku, komik humor dan petualangan. Komik Strip Comic Strip merupakan jenis komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja. Akan tetapi jika dilihat dari segi isinya komik ini telah mengungkapkan gagasan isi yang utuh. Karena gambarnya yang hanya sedikit sehingga Jurnal Nawala Visual 6 gagasan yang disampaikan juga tidak terlalu banyak, biasanya hanya melibatkan satu fokus pembicaraan saja seperti tanggapan terhadap berbagai peristiwa-peristiwa atau isu-isu yang sedang terjadi. Komik strip biasanya sering ditemukan dalam berbagai majalah anak dan surat kabar seperti majalah Bobo. Komik buku merupakan jenis komik yang dikemas dalam bentuk buku dan biasanya dalam satu buku hanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik buku biasanya berbentuk seri dan satu judul buku komik sering muncul berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Komik-komik tersebut ada yang memang menampilkan cerita yang berkelanjutan, tetapi ada juga yang tidak. Sedangkan komik humor dan petualangan merupakan komik yang paling banyak digemari oleh anak-anak. Komik humor merupakan komik yang isinya menampilkan sesuatu yang lucu dan mengundang pembaca untuk tertawa ketika pembaca sedang menikmati komik tersebut. Aspek humoris tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara baik melalui gambar maupun melalui kata-kata. Berdasarkan jenis ceritanya, komik dapat dibagi ke dalam 4 jenis yaitu komik edukasi, komik promosi iklan, komik wayang, dan komik silat. Komik edukasi biasanya berfungsi sebagai hiburan dan sebagai media edukatif. Komik promosi iklan biasanya digunakan untuk keperluan promosi sebuah produk. Komik wayang merupakan komik yang isi ceritanya tentang cerita perwayangan seperti Mahabharata, Ramayana, dan lain sebagainya. Dan komik silat merupakan komik yang sangat popular, karena tema yang disajikan dalam komik berupa adegan laga atau pertarungan yang hingga saat ini tetap menjadi idola. Misalkan komik Naruto, One Piece, Dragon Ball dan lain sebagainya [8]. Merujuk dari jenis-jenis komik, komik strip merupakan pilihan yang paling tepat apabila digunakan sebagai sarana promosi. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan komik strip maka tidak dibutuhkan cerita yang bertele-tele, sehingga informasi yang disampaikan lebih cepat diterima oleh konsumen. Gambar 5. Contoh Komik Strip yang mengangkat pesan Promosi [Sumber UC News, 2018] Komik strip menggunakan panel yang sedikit, sehingga memiliki informasi yang padat setiap penggambarannya. Hal ini yang membuat komik strip dalam cerita yang disuguhkan tidak bertele-tele. Ciri dari komik strip yaitu penerapan pesan promosi akan lebih efektif, karena audiens atau calon konsumen dapat dengan cepat mengetahui apa yang dipromosikan dan mendapatkan cerita menarik dari promosi tersebut, karena disuguhkan dengan komik. Keuntungan yang dapat diambil dalam melakukan promosi menggunakan komik strip adalah dapat membuat sebuah promosi menjadi lebih menarik, karena didukung dengan cerita, ilustrasi, text yang berupa balon kata, dan cerita yang disuguhkan tidak terlalu panjang. Komik Promosi Melalui Media Sosial Secara umum, definisi media sosial adalah media online. Seperti dalam Wikipedia, media sosial merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi. Jadi pengertian media sosial adalah sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan sosial yang dilakukan secara online melalui jaringan internet. Di samping pengertian media sosial yang telah dijelaskan, media sosial sendiri memiliki beberapa karakteristik atau ciri khusus. Ciri tersebut diantaranya adalah pesan tidak hanya bisa disampaikan untuk seorang saja, akan tetapi juga bisa dikirimkan ke banyak orang. Kemudian pesan ini juga bisa disampaikan secara bebas, tidak harus melalui Jurnal Nawala Visual 7 gatekeeper. Selain itu, penyampaian pesan di media sosial juga cenderung jauh lebih cepat daripada media lainnya. Ciri terakhir bahwa yang menentukan waktu untuk berinteraksi adalah si penerima pesan. Media sosial memiliki beberapa peran dan fungsi bagi masyarakat secara umum seperti sebagai alat atau media promosi. Penyampaian pesan secara cepat dan luas tentu dapat membantu seseorang untuk mempromosikan bisnisnya. Saat ini telah ada banyak jenis media sosial yang mungkin sudah kita gunakan. Beberapa diantaranya seperti Facebook, Twitter, Instagram, Blog, Youtube, Google Plus, dan lain sebagainya [9]. Kegiatan promosi bisnis melalui akun media sosial juga dapat dikatakan sebagai kekerasan simbolik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bourdieu bahwa kekerasan simbolik umumnya terjadi dalam proses sosialisasi dan disertai penanaman nilai-nilai ideologis di dalam kehidupan sehari hari [10]. Kekerasan simbolik dalam promosi melalui komik di media sosial terdapat pada pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Pesan yang disampaikan mengandung nilai-nilai ideologi dari perusahaan yang fungsinya untuk memengaruhi konsumen atau audiens. Gambar 6. Tampilan komik strip dalam media sosial [Sumber Instagram digidoy, 2018] Pada gambar salah satu postingan komik strip di atas mengkomunikasikan pesan promosi, yang dipublikasikan dalam salah satu akun media sosial Instagram. Dalam menggunakan media sosial, juga dapat mempublikasikan video maupun segala jenis gambar images dan khususnya dalam hal ini adalah komik sebagai sarana promosi. Dengan menggunakan media sosial, memudahkan seorang individu dalam melakukan kegiatan promosi. Karena dalam era digital saat ini, pengguna media sosial cukup banyak. Sehingga promosi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, serta dapat dijangkau oleh masyarakat luas. KESIMPULAN Dalam melakukan kegiatan promosi diperlukan sebuah komunikasi yang baik, agar informasi yang disampaikan dapat diterima audiens secara utuh. Berkomunikasi yang berisi pesan promosi dapat dilakukan melalui media komik. Karena dalam media komik sebuah promosi dapat dibuat lebih menarik dengan bantuan gambar, teks yang berupa balon kata, dan cerita yang mengarahkan calon konsumen mengetahui sebuah produk ataupun jasa yang sedang dipromosikan. Komik strip merupakan jenis komik yang efektif digunakan untuk melakukan sebuah kegiatan promosi. Karena komik strip memiliki cerita yang singkat dan mudah untuk dimengerti oleh target audiens. Dari segi publikasi, media sosial merupakan wadah yang tepat untuk komik yang berisi pesan promosi di dalamnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya pengguna media sosial di zaman sekarang sehingga penyebarannya menjadi lebih luas. Publikasi komik dalam media sosial merupakan salah satu pilihan yang efektif dalam melakukan sebuah promosi. DAFTAR PUSTAKA [1] Ngalimun, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta Pustaka Baru Press, 2017. [2] J. Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Rajawali Pers, 2012. [3] J. Wallach, Komunikasi dan Komodifikasi Mengkaji Media Dan Budaya Dalam Dinamika Globalisasi. Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014. [4] M. A. Harahap, Kapitalisme Media Ekonomi Politik Berita dan Diskursus Jurnal Nawala Visual 8 Televisi. Yogyakarta Aura Pustaka, 2013. [5] cashbac, “Pengertian Promosi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya dengan Jelas [Online]. Available [Accessed 13-Sep-2018]. [6] e-jurnal, “Pengertian Komik,” 2013. [Online]. Available [Accessed 13-Sep-2018]. [7] B. I. Santoso, Jurus Lengkap Menggambar Manga. Jawa Tengah Dida Pustaka, 2016. [8] Ilham Prastya, “Pengertian Komik Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri Komik dan Jenis-Jenis Komik 2019. [Online]. Available [Accessed 13-Sep-2018]. [9] Achmad Yusron Arif, “Pengertian Medsos adalah Ciri, Peran, Jenis dan Fungsinya,” 2019. [Online]. Available [Accessed 13-Sep-2018]. [10] A. Y. Lubis, Posmodernisme Teori dan Metode. Jakarta Rajawali Pers, 2014. ... Komik merupakan salah satu media belajar yang banyak digemari anak. Komik adalah suatu sarana menyampaikan pesan melalui gambar dan memiliki bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita Agusvian et al, 2021;Putra et al, 2019;Tresnawati et al, 2016. Komik merupakan bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti Handayani, 2010;Pratyaksa, 2020. ...... Adapun rata-rata yang diperoleh dari kelayakan media komik bermuatan kearifan lokal tersebut yaitu dengan skor 94% pada rentang X > 81% dengan kriteria sangat valid. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Senjaya 2022 Agusvian et al, 2021;Putra et al, 2019;Tresnawati et al, 2016. Komik merupakan bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti Handayani, 2010;Pratyaksa, 2020. ...Ismawati IsmawatiRintis Rizkia PangestikaMuflikhul KhaqPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya media pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Kedungloteng, guru yang belum mampu mengembangkan media berbasis modern seperti komik serta rendahnya karakter dan kurang mengenalnya peserta didik terhadap kearifan lokal daerah Purwoorejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan komik bermuatan kearifan lokal dan karakter serta mengetahui kelayakan komik tersebut.. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara serta angket. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1 Pengembangan komik meliputi lima tahapan yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. 2 komik sangat valid dengan hasil validasi ahli media mencapai 87,5% dengan kriteria sangat valid, hasil validasi ahli materi mencapai 94% dengan kriteria sangat valid, hasil uji coba terbatas mencapai 93,3% dengan kriteria sangat praktis, dan hasil uji coba luas mencapai 92,66% dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa komik sangat layak untuk digunakan di sekolah dasar terutama di SD Negeri Kedungloteng.... Berupaya untuk meninggalkan budaya mengantri di kantor camat dan meminimalisir pungli pemungutan liar. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat dalam mengurus adinistrasinya dapat bertatap muka dengan pegawai secara langsung dengan pegawai yang bertugas melayani via digital atau via aplikasi, yang tentunya sangat mempermudah dan membantu masyarakat [14]. Maka dengan ini Kecamatan Medan Area sudah mengikuti prosedur pelayanan yang ditetapkan oleh dukcapil yakni layanan yang berbasis digital aplikasi yang popular dengan sebutan SIBISA atau Sistem Informasi Berbasis Inovasi Aplikasi Digital. ...Aulia AlfannySyahrul AbidinPublic communication policies are generally motivated by the problem of lack of socialization from the Medan Area sub-district in providing direction or education on how to use the SIBISA application or website. As a result, the public has no insight and even almost blind related to the application. The lack of skills, self-awareness and public insight in using the application is what underlies the need for a deeper introduction so that the public better understands the procedures for using a technology product where the product provides population administration services and civil data registration digitally utilizing papaerless office PLO technology which can further unite several systematic and synergistic service systems. The method in this study uses Descriptive Qualitative research method. The results of the research conducted are the transition of attitudes and people who increase their knowledge about the SIBISA application to facilitate population management through smartphones. However, regarding the overall change in attitude, Medan Area District still needs time to use the application because the technical capabilities of both service providers and the community have not fully understood the maximum of this application as well as inadequate tools.... Promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut pada akhirnya dapat melakukan pembelian Putra & Yasa, 2019. ...Urfi UtamiKiki YasdomiKhairul SabriMi'rajul RifqiPemerintah Desa Rambah Tengah Hulu mendukung penuh pelaku UMKM yang berada di desa tersebut, dibuktikan dengan dilakukannya beberapa penyuluhan pemahaman tentang UMKM yang dapat berguna untuk para pelaku UMKM. Selain itu, pemerintahan desa juga memberikan dan menyalurkan bantuan-bantuan yang mendukung para pelaku UMKM. Namun, ada beberapa permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM yang ada di Desa Rambah Tengah Hulu salah satunya permasalahan pada bidang pemasaran dan promosi produk. Saat ini, pemasaran yang dilakukan pelaku UMKM yang ada di Desa Rambah Tengah Hulu hanya memasarkan produknya di lingkungan desa tersebut, sehingga berimbas pada penjualan produk. Selain itu, pendataan khusus yang dilakukan oleh pemerintah desa tidak berjalan sebagaimana mestinyaa, banyak produk UMKM yang tidak diketahui. Maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang dibuat khusus untuk membantu mempromosikan dan memasarkan produk hasil UMKM Desa Rambah Tengah Hulu agar dapat dijadikan sebuah wadah untuk memperluas pemasaran produk hingga diharapkan pendapatan pelaku UMKM juga semakin bertambah. Sistem informasi yang dibutuhkan tentunya dapat mempermudah dalam pengelolaan data produk agar lebih efektif dan efisien. Pada magang ini akan dibuat sebuah sistem informasi promosi produk UMKM Desa Rambah Tengah Hulu berbasis web.... Semua itu dikarenakan tampilan komik strip terbukti mampu menjadi media menarik yang mudah dipahami, cerita yang ditampilkan singkat dan hanya sekilas saja namun dapat dibuat berkepanjangan atau berkelanjutan. Hingga khalayak sasaran dapat menikmati cerita secara santai dan jelas [11]. ...Melisa PutriadiPenciptaan Karya Desain Komunikasi Visual yang menyampaikan Iklan Layanan Masyarakat tentang Biografi Siti Manggopoh melalui Komik Strip merupakan karya seni yang menginterpretasikan Biografi seorang tokoh perempuan Minangkabau yang bersejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda, pada saat itu diterapakan system belasting pajak uang. Siti Manggopoh memimpin perlawan penjajah Belanda tepatnya berada di Kanagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupate Agam Sumatera Barat. Mandeh Siti adalah panggilan akrab Siti Manggopoh yang saat ini hampir terlupakan. Melalui media komik strip ini kepahlawanan perjuangan perempuan menjadi salah satu bahan pejaran baik dari nilai luhur dan semangat juang beliu. Komik Strip Biografi Siti Manggopoh ini menggunakan konsep observasi dan mengumpulkan data lapangan sebagai strategi ilustrasi dalam perancangan karya yang diciptakan. Metode yang digunakan adalah Glass Box Kotak Kaca sebagaimana ada empat tahapan yaitu sasaran, telaah serta strategi desain sudah ditetapkan terlebih dahulu, kemudian evaluasi dapat dijelaskan secara logis hingga dilaksanakannya konsep desain. Tujuan penciptaan Komik Strip Biografi Siti Manggopoh ini adalah menggambarkan Biografi Siti Manggopoh ke dalam Komik Strip yang singkat namun tepat pada sasaran penyampaian. Karya yang diciptakan menggambarkan suasana zaman dahulu dengan penyampaian masa kini. Pesan yang disampaikan adalah watak seorang Perempuan Minangkabau yang dapat dicontoh oleh perempuan Minangkabau zaman sekarang.... Selain itu, komik juga dapat diartikan sebagai karya sastra berbentuk cerita yang ditampilkan berupa gambar, yang didalam kisah ceritanya terdapat satu tokoh yang diunggulkan. Komik pada umumnya berisi tentang cerita fiksi, sama seperti dengan karya sastra yang lain [2]. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti [3]. ...Ayyub Ari KuncoroFendy SuhonoMufadhol MufadholTechnological developments are also needed in the field of communication, especially in the book publishing industry. Now, the comic industry in Indonesia is very busy, where almost all bookstores in big cities sell various types of comics. However, what is quite worrying is that most of the comics sold in these bookstores are translated comics. The dream about the rebirth of Indonesian comics as a renaissance is far from reality, although it is possible that it will rise again in the future. Moreover, with the entry of imported comics from Europe, East Asia, and America, the position of local comics is increasingly pressing. Moreover, Indonesian comics are also losing interest, because they are dominated by Japanese and Korean comics. Through these problems, efforts to promote Ultimate Glad comics need to be done creatively, namely promoting comics using the Merchandise method. Creative here is not just using promotional media, but how to promote efforts to get awareness and engagement of old consumers or new potential customers through direct interaction between merchandise products and consumers. Merchandise as the most appropriate promotional media because it can win the competition in attracting the attention of consumers. With a very unique and attractive design, it will be easier to introduce the "Ultimate Glad" comic to potential consumers, especially teenagers and comic lovers in Zainul ArifHariyanto Hariyanto Abdul Rahman PrasetyoPerilaku yang dilakukan remaja biasanya hanya sekadar meniru sehingga sering kali tidak me-ngetahui efek dari perilaku tersebut yang menjerumus pada tindakan kriminal dan rusaknya karakÂter bagi remaja. Hal ini berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, perlu media yang menjembatani pendidikan karakter bagi re-maja terutama pelajar. Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah karya komik digital yang da-pat memberikan sebuah edukasi melalui cerita tokoh sejarah republik Indonesia yang berasal dari Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai. Metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan merumuskan 5W1H. Adapun metode perancangan yang digunakan adalah metode design thinking yang dirumuskan oleh David Kelly dan Tim Brown. Metode design thinking menggunakan lima tahap rancangan yakni empathize, define, ideate, protoype dan test yang bertujuan untuk menciptakan sebuah hasil berupa komik digital berjudul Biografi I Gusti Ngurah Rai. Komik tersebut bercerita tentang perjalanan singkat kehidupan tokoh pahlawan nasional yang sudah terkenal di kalangan masyarakat dan telah banyak diabadikan di berbagai media. I Gusti Ngurah Rai memiliki karak-teristik tauladan yang melekat selama masa hidupnya dari masa kecil hingga akhir hayatnya. Komik ini diunggah dalam format digital di platform komik digital Line Webtoon. Kata kunci I Gusti Ngurah Rai; line webtoon; pendidikan karakter Design of I Gusti Ngurah Rai’s Biographical Digital Comic as an Educational Media for Character Education of Teenagers Behavior in adolescents is usually just an imitative activity and does not know the effects of this behavior which leads to criminal acts and damages the character of adolescents. This harms various aspects of life, especially in the world of education. Thus, it is a necessary forum for youth students to obtain an education, especially in character education. This research aims to produce a digital comic work that can provide education through stories based on the historical figure of the Indonesian republic from Bali, I Gusti Ngurah Rai. The data analysis method used is descriptive qualiÂtative by formulating 5W1H. The design method used is the design thinking method formulated by David Kelly and Tim Brown. The design thinking method uses five design stages namely em-pathize, define, ideate, prototype, and test. This research aims to create a result in the form of a digital comic entitled Biography of I Gusti Ngurah Rai. This comic tells about the life journey of an Indonesian national hero who is well-known among the public. I Gusti Ngurah Rai had exemplary characteristics that stuck throughout his life from childhood to the end of his life. This comic is uploaded in digital format on the digital comic platform Line Webtoon. Keywords I Gusti Ngurah Rai; line webtoon; character educationRahmy Fadilla IrmanAdisti Yuliastrin Rian VebriantoSubstance misuse is a problem that frequently arises among teenagers, particularly among pupils in primary school. In elementary school, the teaching focuses primarily on increasing students' knowledge and abilities, with very little attention paid to the students' moral and ethical development. Thus, the erosion of students' moral fiber will result in the country's failure to produce productive citizens in the following generation. The goal of this research was to investigate the influence that reading comics online has on the personalities of elementary students. In this work, experimental research, specifically quasi-experimental research, is used. Researchers use a method called random sampling to decide the sample they will use. Students in grade four of elementary schools served as the population for the sample. The control and experimental classes each had 22 students. This study used a Likert-scale questionnaire. This study endeavor analyzed data using descriptive analysis, normality, paired sample t-tests, and SPSS 16-assisted homogeneity tests. The Sig. 2tailed value of the paired sample t-test is so Online Comic Learning Media does affect student character. The findings of this study imply that it is reasonable to expect teachers to be able to employ learning media that is both interesting and concrete, as well as to be accompanied by technology; one of the choices is making use of comicsComics are visual media best known as a popular information or entertainment medium among teenagers. Most teenagers tend to read comics in fiction, drama, and comedy genres. Many adolescents present low enthusiasm and motivation to develop their potential for the ideal bright future induces teenagers to fill their spare time with wasteful activities, especially after the emergence of not-educational entertainment media. Therefore, their time and energy are diverted from essential aspects, such as learning, self-development, and preparation for the future. This study aims to develop an application of digital comics to motivate teenagers to optimize their time management. For the research method, we used a development design consisting of pre-production, production, and post-production stages. Our analysis results suggested that this digital comic is beneficial for society, especially among teenagers, as it motivates and improves time management skills among adolescents. Besides, the results of our survey involving 40 respondents also showed that the “Mastri” comic attained a score of 88,9 percent, suggesting its positive impression and efficiency in providing education about time management from the respondents’ viewpoint. Keywords comics, time management, youth Abstrak Komik merupakan media visual yang paling dikenal sebagai media informasi atau hiburan yang popular dikalangan remaja. Komik yang biasa dibaca oleh remaja cenderung ke genre fiksi, drama dan komedi. Rendahnya semangat dan motivasi untuk mengembangkan potensi diri demi memÂpersiapkan masa depan yang cerah sesuai dengan cita-cita membuat remaja cenderung mengisi waktu luang dengan kegiatan tidak bermanfaat. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya yaitu media hiburan yang tidak mendidik. Waktu dan tenaga remaja menjadi teralihkan dari hal-hal yang penting seperti belajar, pengembangan diri, dan persiapan masa depan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan komik digital untuk memotivasi remaja dalam optimalisasi manajeÂmen waktu. Penelitian ini menggunakan metode perancangan dengan menggunakan alur tahapan seperti pra, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa komik digital ini bermanfaat bagi masyarakat terutama dikalangan remaja serta membuat remaja yang berada di bangku sekolah semakin termotivasi dan dapat mengelola manajemen waktu dengan baik. Setelah melakukan survey dengan 40 resonden menunjukkan bahwa komik “Mastri” sangat baik dengan menunjukkan skala nilai 88,9 persen, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui komik memiliki kesan positif dan cukup efektif untuk memberikan edukasi tentang memotivasi diri untuk memanajemen waktu dari sebuah cerita yang berdasarkan mahasiswa santri tersebut. Kata kunci komik, manajemen waktu, remajaRidhatullah Assya’baniHusinMuhammad Azis Abdul Rashid Abdul AzizCommunication patterns are very influential in maintaining relationships with the environment such as friends and family. One of the challenges in establishing effective communication patterns for children is social media. The Tiktok application is one of the social media that is now favored by many people, including children. This study aims to analyze the communication patterns between parents and teenagers using social media tiktok. This study uses Mary Anne Fitzpatrick's theory which reveals that family communication patterns depend on two important types of orientation, namely conversation orientation and conformity study took place in Puyun village, Halong sub-district, Balangan district and was conducted by 10 informants, namely 5 children of tiktok users and 5 parents of children who use tiktok. The results of the study show that 1 one family of TikTok users has a communication pattern with a high conversational orientation and a high sense of compliance. 2 one family of children using tiktok has a communication pattern with low conversation orientation and high sense of compliance. 3 Three families of children who use tiktok have communication patterns with low conversation orientation and low sense of Ageng MaulidiniUjang SumarwanThe rise of food waste issues has prompted the implementation of several social campaigns, one of which is the HabiskanMakananmu social campaign. This study aims to identify the characteristics and analyze the effectiveness of social campaign content on HabiskanMakananmu on Instagram. This research is an exploratory design with a content analysis method. The data collection used a purposive sampling technique of 200 social campaign content on Instagram using the content analysis method. The data was processed by cross-tabulation and descriptive interpretation using Microsoft Excel, IBM SPSS Statistics and Voyant web as a qualitative data processing application. The results of content effectiveness show that most of the content is interesting, uses standard language in delivering messages, contains two to three pieces of information, creates a sense of awareness and sympathy for readers, and has the potential to change reader behavior. Therefore, content readers can choose and read content wisely and apply habits that reduce food has not been able to resolve any references for this publication.
KomikEdukasi Komik edukasi memiliki 2 fungsi : Yang pertama adalah fungsi hiburan Yang kedua dapat digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tujuan pendidikan. Ini karena posisi komik semakin bergerak ke arah yang baik karena masyarakat telah mengakui nilai komersial dan pendidikan yang biasanya dibawa. 2. Komik Promosi (Iklan)
Salam kenal, nama saya Si Rajin. Sebagai seorang penulis, saya ingin mengajak pembaca untuk membahas tentang fungsi komik sebagai sarana edukasi. Melalui artikel ini, saya akan menjelaskan secara detail dan terstruktur bagaimana komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif. Pengertian Komik Sejarah Komik Fungsi Komik Sebagai Sarana Edukasi FAQ Kelebihan Penggunaan Komik Tips Membuat Komik Edukatif Kesimpulan Pengertian Komik Komik atau kadang disebut juga sebagai buku komik, adalah sebuah media atau bahan bacaan yang menggunakan gambar dan teks untuk menceritakan sebuah cerita. Biasanya, komik dibuat dengan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami sehingga dapat menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan usia. Sejarah Komik Sejarah komik dimulai sejak abad ke-18 di Inggris. Saat itu, komik masih berupa kartun-kartun singkat yang dimuat di koran. Pada tahun 1895, Outcault menciptakan karakter kartun populer bernama The Yellow Kid yang menjadi terkenal di Amerika Serikat. Fungsi Komik Sebagai Sarana Edukasi Komik dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang efektif. Berikut adalah beberapa fungsi komik sebagai media pembelajaran Komik dapat membantu meningkatkan minat baca pada anak-anak dan remaja. Komik dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Komik dapat membantu meningkatkan pemahaman terhadap berbagai topik yang sulit dipahami. Komik dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak-anak. Komik dapat menjadi media yang menyenangkan untuk belajar. Komik dapat membantu memperkaya kosakata dan pengucapan bahasa. Komik dapat membantu meningkatkan kemampuan visualisasi dan pemecahan masalah. Komik dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan emosional. FAQ Apakah komik hanya cocok untuk anak-anak? Tidak. Komik dapat digunakan untuk semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Apakah komik dapat menggantikan buku teks? Tidak. Komik dapat digunakan sebagai media tambahan untuk memperjelas materi pembelajaran, namun tetap perlu digunakan buku teks sebagai sumber utama informasi. Apakah komik hanya digunakan untuk materi pelajaran sains dan matematika? Tidak. Komik dapat digunakan untuk semua mata pelajaran, termasuk bahasa dan seni. Bagaimana cara membuat komik yang edukatif? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan tema yang sesuai, bahasa yang mudah dipahami, serta penggunaan gambar yang menarik dan bisa mendukung cerita. Apakah komik dapat membantu meningkatkan kreativitas? Ya. Komik dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi seseorang dalam menggambar dan menulis cerita. Apakah komik dapat membantu memperkaya kosakata? Ya. Dalam komik, penggunaan kosakata yang beragam dapat membantu meningkatkan kosakata dan pengucapan bahasa. Apakah komik dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan emosional? Ya. Komik dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan emosional dengan mengajarkan nilai-nilai moral melalui cerita yang disampaikan. Apakah komik dapat digunakan sebagai media promosi produk? Ya. Komik dapat digunakan sebagai media promosi produk dengan mengemas cerita yang menarik dan informatif. Kelebihan Penggunaan Komik Berikut adalah beberapa kelebihan penggunaan komik sebagai sarana edukasi Media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan Dapat meningkatkan minat baca pada anak-anak dan remaja Membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Dapat menjadi media untuk memperkenalkan budaya dan tradisi tertentu Dapat digunakan untuk semua kalangan usia Tips Membuat Komik Edukatif Berikut adalah beberapa tips dalam membuat komik yang edukatif Pilih tema yang sesuai dengan target pembaca Buat cerita yang mudah dipahami dan menghibur Gunakan bahasa yang mudah dipahami Pilih gambar yang menarik dan mendukung cerita Gunakan layout yang menarik dan rapi Gunakan dialog yang singkat dan padat Masukkan nilai-nilai moral dalam cerita Periksa kembali kesalahan yang ada sebelum dipublikasikan Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang fungsi komik sebagai sarana edukasi. Komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, serta dapat membantu meningkatkan minat baca, kemampuan membaca dan menulis, serta kreativitas pembaca. Dengan memperhatikan beberapa tips dalam membuat komik yang edukatif, kita dapat menciptakan sebuah media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan bermanfaat.
Sesuaidengan salah satu fungsinya yaitu fungsi edukasi, dengan peluang besar untuk mendidik masyarakat dengan memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab sehingga mampu menumbuhkan masyarakat yang cerdas kerana televisi memiliki keterjangkauan informasi yang massive (besar0besaran).
Contoh komik Sosiologi mengenai materi Interaksi Sosial. Foto ainun rahayu/kumparanDalam dunia pendidikan saat ini, banyak sekali inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan pembelajaran. Inovasi tersebut dapat berupa media pembelajaran yang diciptakan dengan tujuan meningkatkan mutu dan kualitas belajar peserta didik . Artinya disini untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, semua komponen pendidikan yang ada harus saling bekerjasama dalam proses pembelajaran di sekolah. Pada hakikatnya istilah pembelajaran identik dengan proses belajar mengajar yang termasuk kedalam proses komunikasi, hal tersebut dapat dikatakan demikian karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan dari sumber pesan dalam hal ini seorang pendidik atau guru dengan menggunakan saluran atau media tertentu kepada penerima pesan peserta didik. Media dapat diartikan sebagai perantara atau alat pengantar pesan. Pesan yang dimaksud disini dapat berupa bahan ajar atau materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam hal ini, penggunaan media pembelajaran sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran karena beberapa faktor diantaranya media pembelajaran dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, mempermudah proses pembelajaran, meningkatkan minat belajar serta motivasi belajar siswa, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan sebagainya. Dengan adanya manfaat dari penggunaan media pembelajaran tersebut maka dari itu seorang pendidik atau seorang guru disarankan untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan. Menurut Wina Sanjaya 2008226-227 terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam memilih media pembelajaran. Pertama, media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan materi pembelajaran. Ketiga, media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Dalam hal ini, seorang guru harus dapat memahami karakteristik setiap siswa. Contohnya siswa dengan minat gaya belajar visual maka media pembelajaran yang cocok adalah media grafis. Keempat, media pembelajaran yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien. Dan yang kelima media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan nya, karena jika guru tidak dapat mengoperasikan ataupun menguasai media pembelajaran yang dibawanya maka tujuan dari media pembelajaran tersebut tidak dapat tercapai dengan baik dan membuat siswa tidak memahami materi yang diberikan guru. Terdapat berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Diantaranya adalah media grafis berupa foto, gambar, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan sebagainya. Berbeda halnya dengan media proyeksi berupa OHP, film bingkai slide, microfilm dan sebagainya. Ada juga, media audio berupa radio, rekaman, dan sebagainya. Dalam ulasan kali ini media pembelajaran yang akan dibahas adalah media komik. Seperti yang kita ketahui bahwa komik adalah salah satu media grafis yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah. Komik merupakan bentuk kartun yang membentuk cerita dalam urutan gambar-gambar saling berhubungan erat serta dirancang untuk menghibur para pembacanya Nana dan Ahmad, 201569. Sehingga komik dapat diartikan sebagai cerita yang diurutkan sedemikian rupa membentuk gambar-gambar unik yang dibarengi dengan dialog para tokoh dalam menggambarkan suatu cerita. Komik dinilai sederhana dan banyak digemari oleh banyak orang, maka dari itu hal ini menjadikan komik sebagai salah satu media pembelajaran. Pada awalnya komik hanya dijadikan sebagai hiburan bagi pembacanya, namun ternyata komik juga dapat diselipkan materi pelajaran di dalamnya sehingga dapat berfungsi menjadi sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam menjelaskan berbagai macam mata pelajaran, salah satu nya mata pelajaran sosiologi di bangku Sekolah Menengah Atas SMA. Mendengar istilah sosiologi tentu tidak asing lagi di dengar. Pasalnya ilmu sosiologi ini berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam Soekanto, 201718 menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran yang kompleks, tentu saja salat satu media pembelajaran yang digunakan yang sederhana seperti komik. Dalam penggunaan komik sebagai media pembelajaran, tentu saja harus disesuaikan dengan bahan ajar atau materi yang diajarkan. Komik yang di sajikan didalamnya terdapat potongan materi yang singkat, padat, dan jelas namun tidak dalam bentuk kesatuan buku, melainkan dijadikan per bab sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Sebagai contoh, seorang guru mengajar mata pelajaran sosiologi mengenai materi interaksi sosial dan menggunakan komik sebagai media pemelajarannya. Gambar yang ada didalam komik tersebut berguna sebagai ilustrasi dari cerita bagaimana interaksi sosial dapat terjadi di masyarakat. Selanjutnya materi interaksi sosial di sampaikan melalui percakapan antar tokoh yang terdapat dalam komik tersebut. Setelah seorang guru menyajikan komik mata pelajaran sosiologi yang berkaitan dengan interaksi sosial tersebut. Agar proses pembelajaran dapat terjadi dua arah antara guru dan siswa. Karena pada hakikatnya media pembelajaran hanya dijadikan sebagai penunjang proses pembelajaran saja atau pengantar materi. Maka dari itu selanjutnya tugas seorang guru adalah menjelaskan mengenai materi interaksi sosial di depan kelas, mulai dari pengertian interaksi sosial, syarat terjadinya interaksi sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial dan sebagainya. Sehingga disini selain belajar menggunakan media komik, siswa juga memahami materi yang diajarkan melaui penjelasan yang diberikan oleh seorang guru. Media pembelajaran komik, tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan nya antara lain dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar, selain itu dengan adanya gambar dalam komik membuat siswa semangat dalam belajar dan tidak merasa bosan serta materi pelajaran yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa melalui dialog antar tokoh dalam komik. Sedangkan kekurangan nya ialah media pembelajaran komik menjadi efektif bila hanya diterapkan kepada siswa yang bergaya belajar visual saja, selain itu penggunaan media pembelajaran komik dianggap terlalu dengan adanya kekurangan yang telah dipaparkan diatas tidak lantas membuat seorang guru berhenti menggunakan komik sebagai media pembelajaran, melainkan dalam membuat komik harus lebih diperhatikan kembali dalam pemilihan kata serta tidak terlalu membuat gambar banyak agar komik tidak membingungkan siswa dalam proses pembelajaran sosiologi.
3IMz. 102 339 81 249 41 492 210 39 253
selain berfungsi sebagai sarana pendidikan komik edukasi juga berfungsi sebagai